SELAMAT DATANG DI SITUS COMUNITAS PECINTA ALAM SOKAWIYANA SINANJER - CLAPAR - MADUKARA - BANJARNEGARA - JAWA TENGAH AL FATAH BANJARNEGARA JAWA TENGAH

Naning dan Lala, di Pelabuhan Tanjung Mas Semarang

Ke Semarang dalam rangka reveresing dan mengantar kulia pertama Indah ke Poltekkes.

Naning Ku Sayang Peluk Boneka

Sayang oh sayang, Ririh Ayu Kusumaningtyas waktu bergulat dengan boneka kesayangannya.

Naing lucu abis

Bersama Boneka kesayangannya.

Foto Clous-up "Ririh Ayu Kusumaningtyas

Sayang, semoga engkau menjadi anak yang sholikhah "amin".

yah... ko tidak kelihatan

Ko cuma ngintik "kaga keliyatan wajahnya, ya ni salah setting.

Gunung Arjuno dan Welirang

Pengalama Pendakian di Gunung Arjuna dan Welirang
Pendakian dilaksanakan di Bulan Agustus 1999


Ini informasi tentang 2 gunung yang sangat bagus baik dari penampilan maupun keadaan alamnya serta kehidupan penduduk setempat. Welirang dan Arjuno. Digunakan bagi kawan pendaki yang berniat menuju kesana. Silahkan. Gunung Arjuno ( 3.339 m dpl ) adalah gunung api tua dan sudah tidak aktif, Sedangkan Gunung Welirang ( 3.156 m dpl ), masih ada aktifitas yang ditunjukkan dengan adanya kawah belerang.

Gunung Arjuno dan Gunung Welirang terletak pada satu gunung yang sama dan terletak dalam satu rangkaian dengan Gunung Anjasmoro dan Gunung Ringgit. Pada lembah - lembah diantaranya, terutama di lereng Gunung Arjuno dan Ringgit, terdapat puluhan peninggalan purbakala yang berserakan dan belum ditangani secara tuntas. Sebagian tertutup semak - belukar.

Penemuan besar terakhir terjadi pada Juni 1988, yang meliputi bangunan persajian, batu perdupaan, bangunan berundak, arca batu, wadah batu dan gua pertapaan, yang dikerjakan sekitar tahun 1400 - an. Hal ini ditunjukkan dengan angka tahun 1364 Saka atau 1442 Masehi yang terpahatkan di balok batu Candi Laras atau Candi Gambir di ketinggian kurang lebih 1400 mdpl.


Puncak Gunung Arjuno yang berbentuk kerucut akan terlihat di sepanjang perjalanan surabaya - malang Umumnya arca - arca yang tersebar di sekitar lereng hanya menggambarkan manusia biasa dan tidak mengikuti pedoman Ikonografi Hindu, dan tokoh - tokoh wayang tidak ditemukan di sini. Diperkirakan, peninggalan ini berasal dari jaman Majapahit, pada masa pemerintahan Prabu Sri Suhita ,cucu dari Rajasanagara atau Bhre Hyang Wekasing Sukha Hayam Wuruk
.
Seni arsitekturnya memperlihatkan unsur lokal yang lebih dominan. Diduga, ada 2 alasan mengapa kompleks bangunan itu dibuat di pegunungan tinggi. Alasan pertama, karena berkaitan dengan kepercayaaan masyarakat setempat, dan kedua, karena terpengaruh konsep ajaranHindu perihal persemayaman dewa - dewa di puncak gunung. Sejauh ini sudah didata 20 bangunan purbakala, tidak termasuk puluhan arca. Beberapa candi yang terkenal ialah Candi Indrokilo, Candi Manggung, Candi Sepilar dan Candi Lepek.


Jalur Pendakian Gunung Arjuno, dapat didaki dari beberapa arah, yaitu arah Utara ( Tretes ) melalui Gunung Welirang, dari arah Timur ( Lawang ) dan dari arah Barat ( Batu-Selecta ). Jalur Tretes-Welirang Dari Surabaya kita naik bis jurusan Malang atau sebaliknya, turun di Pandaan dan ganti minibus ke jurusan Tretes. Tretes ( 860 m.dpl ) merupakan Tempat Wisata dan Hutan Wisata. Di situ juga terdapat dua air terjun yang indah, yaitu air terjun Kakek Bodo.


Di Tretes banyak tersedia hotel maupun losmen, hawanya sejuk dan merupakan tempat peristirahatan yang nyaman. Setelah mendaftar di Pos PHPA Tretes, yang terletak dibelakang Hotel Surya, kita dapat langsung mendaki Gunung Welirang dan juga Gunung Arjuno. Kita dapat menjumpai sungai kecil dipertengahan antara Tretes dan Pondok Welirang (terdapat Shelter).

Setelah berjalan sekitar 4 - 5 jam ke arah barat daya dari Tretes, melewati hutan tropika Lali Jiwo, kita dapat berhenti dan bermalam di Pondok Welirang. Di tempat istirahat para penambang biji belerang ini, kita dapat mengambil air dan memasak atau mandi, karena air cukup melimpah.

Hampir setiap hari sekitar 20 - 30 orang buruh mencari dan membawa batu belerang ke Tretes, yang merupakan pemandangan unik. Besok paginya kita dapat mulai mendaki, dan kira-kira 45 menit perjalanan kita jumpai jalan bercabang, kekiri ke arah Gunung Arjuno, atau lurus langsung kearah ke puncak Gunung Welirang.

Dari pondok sampai ke puncak Gunung Welirang ini kita melewati hutan Cemara dan kita akan kita akan sampai di puncak G. Welirang setelah perjalanan 3 - 4 jam. Jalur pendakian dari Tretes sampai Gunung Welirang merupakan jalan berbatu yang tertata rapi , tetapi merupakan siksaan tersendiri untuk perjalanan turun. 

Dari Puncak Gunung Welirang, yang ditandai dengan batu besar, kita bisa menyaksikan pemandangan menarik kearah Selekta, Tretes dan kaki - kaki langit di Selat Madura. Di bawah puncak Gunung Welirang ada dua kawah berwarna kekuningan yang menyemburkan gas beler\nang; Kawah Jero yang besar dan lebih dalam dan Kawah Plupuh. Bijih belerang diKawah Jero inilah yang ditambang secara tradisional.

Bila kemalaman kita bisa berteduh di gua - gua disekitar Puncak. Bagi yang tidak tahan aroma belerang sebaiknya tidak berlama - lama berada disekitar Puncak dan kawah, karena akan menyebabkan pening. Perlu waktu 3 - 4 jam untuk turun ke Tretes dari Puncak Gunung Welirang.

Bila kita akan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Arjuno, dari Puncak Gunung Welirang kita berjalan turun ke arah Selatan, dan melalui hutan cemara dengan melewati satu jurang dan lembah Gunung Kembar I dan Gunung Kembar II, dimana kita dapat jumpai beberapa lubang sumur ( luweng ) didekat jalur, yang sering digunakan untuk menjebak Rusa. Selanjutnya kita akan melalui Sawahan Bakal ( 2.626 m.dpl ), berupa padang rumput dimana sering dijumpaiRusa dan Kijang.

Setelah berjalan 5 - 6 jam, kita akan sampai di puncak tempat yang dinamakan Pasar Dieng, yang ketinggiannya hampir sama dengan puncak Gunung Arjuno, dimana terdapat batu - batu yang sebagian tersusun rapi seperti pagar dan tanahnya rata agak luas. Perlu 30 menit perjalanan melewati satu puncak lagi, sebelum kita sampai di Puncak Gunung Arjuno yang ditandai dengan batu - batu besar.


Puncak Gunung Arjuno anginnya sangat kencang dan suhunya antara 5 - 10 derajat. Di sini kita dapat menikmati panorama yang sangat indah terutama bila malam hari, kita dapat melihat ke bawah kota - kota seperti Surabaya, Malang, Batu, Pasuruan, serta Laut Jawa dengan kerlipan lampu-  lampu kapal, juga Puncak Gunung Semeru dan semburan asapnya.


Puncak Gunung Arjuno disebut juga dengan "Puncak Ogal - agil". Setelah berkemah di puncak, besok paginya kita dapat turun ke kota Lawang ke arah Timur dengan melewati hutan cemara, hutan tropis dan perdu, setelah itu kita akan melewati Perkebunan Teh Wonosaribagian Utara. Turun ke arah Lawang lebih dekat dan menyingkat waktu, daripada kembali ke arah Gunung Welirang / Tretes.

Perjalanan turun ke arah Lawang kurang lebih 6 jam. Jalur Timur, Lawang Mendaki Gunung Arjuno dari kota Lawang merupakan awal pendakian yang praktis karena kota Lawang mudah sekali kita tempuh baik dari arah Surabaya maupun Malang, selain itu Puncak Gunung Arjunodapat langsung kita capai dari arah ini.

Dari arah Surabaya kita naik bis jurusan Malang dan turun di Lawang ( 76 km ). Bila kita dari Malang, maka kita naik dari Terminal Arjosari dengan menggunakan bis atau minibus menuju Lawang, jaraknya 18 km. Dari Lawang kita naik kendaraan umum ( angkutan pedesaan ) menuju desa Wonorejo sejauh 13 km.

Pendakian ke puncak, dimulai dari desa ini menuju ke Perkebunan Teh Wonosari sejauh 3 km. Di sini kita melapor pada petugas PHPA dan juga meminta ijin pendakian, persediaan air kita persiapkan juga di desa terakhir ini. Dari desa Wonosari terus berjalan dan melewatiPerkebunan Teh Wonosari serta terus naik selama 3 - 4 jam perjalanan kita akan sampai diOro - Oro Ombo yang merupakan tempat berkemah.

Dari Oro - oro Ombo menuju ke puncak dibutuhkan waktu 6 - 7 jam perjalanan dengan melewati hutan lebat yang disebut Hutan Lali Jiwo. Dari sini kita akan melalui padang rumput yang jalannya menanjak dan curam sekali. Mendekati puncak, kita akan berjalan melewati batu - batu yang sangat banyak dan menyerupai taman yang sangat indah, setelah itu kita akan mencapai puncak Arjuno. Jalur Sumber Brantas - Batu Jalur pendakian dari arah Batu, yang terletak di sebelah barat Gunung Welirang, juga merupakan jalur yang menarik dan menyenangkan.

Kota Batu, keadaannya tidak berbeda jauh dengan Tretes, merupakan kota wisata memiliki panorma yang menarik, dengan berbagai fasilitasnya. Batu, disebut juga Kota Apel, dan mendapat julukan Swiss-nya Jawa, terletak dilembah Gunung Panderman dan lerengGunung Arjuno, memiliki kawasan wisata dengan sumber air hangat di Songgoriti.

Untuk menuju Batu dari arah Kediri atau Malang kita dapat naik bis / angkutan umum, selanjutnya dilanjutkan dengan minibus dari Batu menuju Desa Sumber Brantas lewat Selecta. Kita bisa berhenti di Selecta, yang juga merupakan kawasan wisata yang ternama, terletak pada ketinggian 1.200 m.dpl, hawanya sejuk dan tersedia sarana wisata yang menyenangkan, kolam renang dan taman bunga, juga pasar buah dan sayur segar.

Di Selecta, banyak tersedia hotel maupun losmen dimana kita dapat bermalam. Fasilitas telepon terakhir ada di Selecta ini. Di Desa Sumber Brantas ( 1.600 mdpl ) terdapat mata air yang merupakan sumber dari Sungai Brantas yang mengalir ratusan kilometer, yang merupakan darah bagi lahan pertanian di Jawa Timur. Di mata air ini kita harus menyiapkan air secukupnya untuk perjalanan ke puncak dan kembalinya.

Dari Sumber Brantas, mengikuti jalan aspal kearah Pacet -Mojokerto sejauh 8 km, kita akan sampai di Cangar yang merupakan kawasan Taman Hutan Rakyat Suryo yang sedang dikembangkan fasilitasnya, untuk menikmati mandi air panas alami dari kaki Gunung Welirang. Di Desa Sumber Brantas kendaraan umum biasanya menurunkan kita di Pos KSDA, tetapi kita bisa minta turun ( dengan perjanjian ) di ujung desa.

Sebelum pendakian, kita harus mendaftar kepada Petugas KSDA. Dari ujung desa, kita memulai pendakian selama 2 jam, dengan melewati jalan berbatu yang menanjak dan ladang sayuran ke arah Timur Laut, sampai ke tepi Hutan Lali Jiwo sebelah barat. Dalam perjalanan ini, samar - samar akan terlihat puncak Arjuno. Untuk menyingkat waktu, kita bisa juga menyewa Jeep di desa Sumber Brantas ini, untuk mengantarkan kita sampai akhir kebun sayur di tepi hutan.

Setelah pendakian 4 jam lagi melintasi hutan tropika yang lebat Lali Jiwo, kita akan sampai di punggungan gunung yang menghubungkan puncak Gunung Welirang dan Gunung Arjuno, tepatnya sebelah Tenggara Gunung Kembar I. Disini terdapat persimpangan, kearah kiri untuk menuju puncak Gunung Welirang selama 2 - 3 jam dan ke arah kanan menuju Gunung Arjuno selama 4 - 5 jam.

Perjalanan mendekati Puncak Gunung Welirang dilereng sebelah barat, kita akan dapat menyaksikan padang Bunga Edelweis dan Mentigi yang berdaun kemerah - merahan, pemandangan yang menarik in tak akan dijumpai di jalur lain. Di sepanjang perjalanan kita akan sering menjumpai Rusa, Kijang, Tupai Terbang , Lutung juga Burung - burung yang terlihat jinak.

Di Hutan Lali Jiwo ( Lali=Lupa, Jiwo=Jiwa / Pikiran ), kita harus hati - hati karena mudah tersesat,lumayan jikatersesat di kamar mandi umum, kalau tersesat di dapur? disuruh memasak bisa putus asa...ahahaha.. dan ada pantangan bahwa kita tidak boleh membicarakan sesuatu yang tidak sopan atau bersikap sombong.

Kejadian Nyata di Sinoman Kalibening

Kejadian Nyata Di Buper Sinoman-kalibening.
Saat itu Compas.... dengan jumlah 20 anak pada hari Sabtu 29 Agustus 2002, bergegas untuk mngadakan camping di Bumi Perkemahan Sinoman, tepatnya pukul 15.00 star berangkat dari depan rumah rusman (salah satu personil compas) dengan penuh semnagat dan antusias, selama diperjalanan menuju lokasi rasanya tak pernah lelah dengan sorak-sorai,canda tawa yang tak terbendungkan,,, e.. ngga tahunya belum sampai tujuan turun hujan deras yang mengakibatkan jalan licin dan perjalanan terhambat. 
akhirnya sampailah di lokasi tujuan (Bumi Sinoman), sampai disana cuaca mendung dan sudah mulai gelap karena jam sudah menunjukkan pukul 18.30. sesampai disana semuanya berebut tempat dan gugup ada yang mendirikan tenda dan sebagaian ada yang mempersiapkan masak dengan bekal yang sudah dibawa. setelah tenda berdiri dan masakan sudah mulai masak, tidak seperti biasanya tradisi anak-anak compas kalau sesampai di lokasi mesti harus sholat berjama'ah dan mengadakan do'a bersama (sebelum makan dan aktivitas yang lain). justru waktu itu banyak yang lupa bahwa waktu sholat magrib sudah habis, dan apalagi do'a bersama, yang lebih aneh lagi makanan yang seharusnya dengan cara bersama-sama sebagai wujud rasa kebersamaan, tapi malah berebut siapa yang duluan dapat, yang belakangan ngga kenduman.... dah itu berjalan dengan tidak sadarkan diri (bahwa itu bukan kebiasaan anak-anak compas).
selang sekitar satu jam (pukul 19.30) salah satu personil "ketua Compas" yang bernama Mahdi tidak sadarkan diri/kesurupan selama 3 jam tidak sembuh, semuanya gagap/bingung campur strezz, akhirnya dengan berbagai upaya kami berusaha menyadarkan dengan cara membuat api unggun dan do'a-do'a, atas kuasa Allah SWT akhirnya, mahdi (yang kesurupan) sembuh dan berhasil tertolong,... semuanya sudah lega rasanya, tapi tiba-tiba selang beberapa menit kemudian bergantian anak cewek yang sakit perut hingga tidak sadarkan diri, dan alhamdulillah juga bisa sembuh... astaghfirullohal'adzim,,, selang tidak lama juga ada yang kena sakit kepala hingga tidak sadarkan diri... masyaAllah semalaman tidak ada satupun yang bisa tidur, hingga terik matahari terbit di ufuk timur, dan wakktu sudah menunjukkan pukul 06.00. naka-anak tidak melanjutkan camping sebagaimana tujuan awal, sehabis sholat subuh saya ajak untuk keluar dari lokasi dengan mengendarai mobil... eh tidak taunya mobilnya mundur dan hapir saja terbalik,,,, Ya Allah.... dosa apa... Setelah itu tepat pukul 07.00 anak yang kena sakit bercerita tentang awalnya kejadian (hingga tidak sadarkan diri) katanya tiba-tiba di sikep/bekeket oleh orang besar sekali dengan rasa yang dingin dan setelah saya konsultasikan dengan tokoh penduduk setempat, ternyata yang nyikep itu adalah genderwo yang kelaparan. dan setelah itu kami sadar, bahwa kami telah melakukan kesalahan besar. yaitu mengusik ketentraman habitat makhluk lain. yang seharusnya harus permisi dan diajak bersahabat. ia merasa terusik dan tidak diberi makan ketika anak-anak compas makan. 
akhir cerita. ini sebagai pengalaman yang tidak pernah kulupakan, bahwa dimanapun ia hinggap harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang ada, dan jangan pernah meninggalkan do'a dan jaga etika. Pada hakekatnya semua mahluk halus dimana saja ada / termasuk ditempat yang ramaipun ada, dan itu semua tidak akan mengganggu jika mahluk tersebut tidak merasa terganggu. hai teman-teman Pecinta Alam, jangan Takut dengan sesama makhluk, apalagi dengan keindahan Panorama Buper Sinoman Kalibening. sungguh dengan kejadian itu, justru menjadi kenangan "Compas" yang tidak pernah kulupakan. terima kasih "rusman edisi 13 November 12"

Pendiri Compas

Pendiri dan Anggota Compas 
(Comunitas Pecinta Alam Sokawiyana)
Sinanjer-Clapar, Madukara, Banjarnegara

PERIODE PERTAMA (2003-2007)
PENDIRI 
Mahdi (Ketua)
Rusman (Wakil Ketua)
Sudirman (Sekretaris)
Sakim (Anggota)
Sarji
Eko Andrianto
Agus Triyuwono
Wagiman
Pardi/Jangkrik

Anggota
Tusmiyono
Yulistianti
Adianto
Sumardi
Eni Endarwati
Nani Irawati
Suradi
Fauzi
Suharyanto (Yayan)
Heri Nur irawan

PERIODE KE-2 (2008-2012)

Pengurus
Wagiman
Musrianto
Sartiman
Erna
Saryan


"Mohon Maaf untuk data Pengurus dan Anggota periode ini saya belum lengkap, tunggu info berikutnya beserta alamatnya..." Okee,,,





Lowongan Pekerjaan

Lowongan Pekerjaan

MAAF SAAT INI, BELUM MEMBUTUHKAN PENAMBAHAN TENAGA KERJA BARU tk.

Karyawan dan Pimpinan Compas Copy Center

Karyawan dan Pimpinan Compas Copy Center 
dari Tahun ke Tahun

Tahun 2003 s.d 2005 :
Pimpinan       : Rusman, S.Ag.
Karyawan   : 1. Wulandari (Ampelsari Tambakan, Banjarnegara)
                       2. Dangkling (Pekauman, Madukara)

Tahun 2006 s.d 2007 :
Pimpinan         : Rusman, S.Ag.
Karyawan     : 1. Nani Irawati (Sinanjer, Clapar, Madukara)
                         2. Rowiyah (Blitar, Madukara)
                         3. Dangkilng (Pekauman, Madukara)

Tahun 2008 s.d 2010 :
Pimpinan         : Rusman, S.Ag.
Karyawan     : 1. Sarohim (Sinanjer, Clapar, Madukara)
                         2. Romandian/Dian (Sokanandi Banjarnegara)
                         3. Rusmiyati (Pekauman, Madukara)

Tahun 2010 s.d 2011
Pimpinan          : Rusman, S.Ag.
Karyawan      :  1. Sarohim
                          2. Nono
                          3. Romandian/dian (Sokanandi Banjarnegara)

Tahun 2011 s.d sekarang
Pimpinan         : Rusman, S.Ag.
Karyawan     :  1. Sarohim
                         2. Nono
                         3. Yuniati

Produk dan Usaha Compas Copy Center

JENIS USAHA 
COMPAS COPY CENTER


FOTO COPY
LAMINATING/LAMINASI
PENJILIDAN

RENTAL COMPUTER
JUAL BELI COMPUTER/LAPTOP
ACCESORIES COMPUTER
SERVIS DAN INSTALASI COMPUTER

OFFSEET DAN SABLON
PEMBUATAN SEPANDUK/BANNER
CETAK UNDANGAN, KALENDER dsb.

PRIVAT COMPUTER
PROGRAMER DAN TEKNISI

PULSA TRONIK dll.

Wes Pokoke Apa Saja yang kami bisa, siap melayani anda. 

Moto Compas Copy Center
"Anda Nyaman kami Senang"

Compas Copy Center

Sekilas Pandang Berdirinya 
"COMPAS COPY CENTER"

Compas FC Center, berdiri sejak tahun 2003 hingga sekarang, bertempat di Complek Terminal Madukara, dengan jenis Usaha FOTO COPY, PENJILIDAN, LAMINATING, LAMINASI, RENTAL COMPUTER, JUAL BELI COMPUTER/LAPTOP DAN ACESSORIES, MENERIMA PEMESANAN : SPANDUK, BANNER, UNDANGAN, KALENDER, DAN MENERIMA PRIFAT COMPUTER dari semua jenjang, dan semua jenis Program.

Maksud dan Tujuan : Usaha Pribadi milik atas nama RUSMAN, S.Ag. sekaligus sebagai salah satu Pendiri Compas, dalam rangka mengenang dan mengabadikan Nama Compas, Maka kami mengabadikan dengan sebuah nama Kios "Compas Copy Center". Compas Copy center. 

pertama berdiri, berada dalam kondisi NOL BESAR. ia bermodalkan 1 Unit Computer dan Perangkat Fasilitas (Meja, Kursi Lemari dan Tempat yang sangat sederhana), Compas pertama di Rumah Milik Mbok Misem yang beralamatkan di Madukara, dengan kondisi rumah yang dihuni nenek-nenek seorang diri. pada awalnya, saya punya teman (cucu dari pemilik rumah itu) yang bernama ISTANTO (Domisili di Wonosobo) yang kebetulan bersama-sama bekerja di Lembaga Pendidikan MTs Ma'arif Sukoharjo-Wonosobo, saya sangat akrab, dan saya menyampaikan unek-uneknya tentang keinginannya mendirikan Usaha Kecil-kecilan dalam bidang Computer, dari pembicaraan itulah ISTATNTO menawarkan diri, bahwa ia punya tempat yang dihuni oleh mbahnya yang sudah nenek-nenek, dan saya menyambut dengan senang hati bagaimanapun kondisinya saya terima tawaran itu. kemudian saya bersihkan Rumah Kayu yang sudah Sangat Tua, dengan dinding-dinding yang sudah raapuh kemakan zaman, setelah saya perbaiki, tepatnya pada tanggal 13 Maret 2003 (bertepatan dengan tanggal Hari ULTAH saya, kami secara resmi mengadakan selamatan dalam rangka pembukaan CompasCom, 

tepatnya pada pukul 08.00 kami dengan diiringi Keluarga Besar Compas berduyun-duyun datang dari Sinanjer (Tempat alamat Domisili Saya) menuju ke Compascom (Complek Terminal Madukara), dan mengundang tetangga di sekelilingnya untuk dimintai do'a dengan harapan semoga Compascom diberkahi Usahanya dan lancar. 

semenjak itu Compascom terus berjalan dan mengalami kemajuan, karena saat itu CompasCom adalah satu-satunya Rental Computer Pertama di Complek Madukara, sehingga mengalami kemajiuan, dan perangkatpun saranapun mulai tambah, seperti Mesin Foto Copy, Laminating dan Computer menjadi 5 Unit, Scanner dan peralatan Jilid. Kegiatan ini berjalan hingga tahun 2007.

pada awal tahun 2008 kami mendengar informasi bahwa rumah (nenk-nenek) yang saya tempati sudah dijual kepada pihak lain, maka dengan sangat berat saya harus mencari tempat lain, kebetulan saat itu saya sudah mendapatkan/membeli sebidang tanah yang letaknya tidak jauh dari tempat itu (kira-kira 20 m dari jarak rumah itu), dan dengan berbagai cara saya membangun rumah dan akhirnya pada Bulan Agustus 2008 kami resmi menempati rumah sendiri hingga sekarang.

seiring dengan waktu berjalan, Al Hamdulillah Compas berganti Nama Menjadi Compas Copy Center  terus bertahan dan berkembang.

pemirsa, mohon doa'a dan restunya demi kelangsungan usaha kami, semoga diberi kemudahan dan keberkahan, mendapat rizqi yang halalan thoyiban. "Allahumma Amin"